KELAS : XI A / 10 / 8 / 22 / 1
I. Pendahuluan mengenai bagian-bagian lambung – usus - anus
1. Lambung
a. Daerah kardia. Kardia terletak di sebelah atas dekat jantung yang berfungsi sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan .
b. Daerah fundus. Fundus adalah bagian yang membulat dan terletak di tengah.
c. Daerah pilorus. Pilorus adalah bagian bawah yang merupakan daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).
Tiga jenis otot lambung yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong .
2. Usus Halus
atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum atau usus dua berla jari (± 25 cm).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
II. Proses Pencernaan makanan di lambung – usus – anus
Proses pencernaan makanan di lambung :
Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama 2-5 jam. Selama makanan berada di dalam labung, makanan di cerna secara kimiawi dengan bercampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan dari dinding lambung. Dalam getah lambung itu sendiri terdapat campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri dari air dan sekresi asam lambung. Asam lambung mengandung HCl yang berfungsi untuk mematikan bakteri atau membunuh kuman yang masuk ke lambung dan berfungsi untuk menghasilkan pepsinogen menjadi pepsin. Lambung juga mengandung enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu. Mukosa (lendir) pada lambung berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung.
Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak mengaduk yang bergerak di sepanjang lambung setiap 15-25 detik akibat adanya kontraksi dinding lambung yang menyebabkan ketiga otot lambung bergerak secara peristaltik mengaduk dan mencampur makan dengan getah lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut kim. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pylorus yang terjadi terus-menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian pilorus. Di pilorus terdapat sfingter yang merupakan jalan masuknya kim dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfingter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
Jadi, di dalam lambung terjadi pencernaan secaea mekanis dengan bantuan peristaltik dan pencernaan kimiawi dengan bantuan asam lambung dan enzim pepsin serta renin.
Proses pencernaan makanan di usus halus :
Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah 1. Disakaridase (Menguraikan disakarida menjadi monosakarida) 2. Erepsinogen (Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino) 3. Hormon Sekretin (Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus) 4. Hormon CCK (Kolesistokinin) untk merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
1. Bikarbonat (Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung) 2. Enterokinase( Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.) 3. Amilase (Mengubah amilum menjadi disakarida) 4. Lipase (Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol) 5. Tripsinogen (Tripsin yang belum aktif) 5. Kimotripsin (Mengubah peptone menjadi asam amino) 6. Nuklease (Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat) 7. Hormon Insulin (Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal) 8. Hormon Glukagon (Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal)
Di dalam jejunum, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer. Pada ileum terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas melalui proses kimiawi. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.
a. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas
menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
b. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Zat makanan berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, dan air akan diserap oleh kapiler darah dalam vili, kemudian diangkut menuju hati melalui pembuluh darah (vena porta). Sedangkan zat makanan yang berupa asam lemak dan gliserol yang terdiri dari molekul berukuran lebih besar, akan diangkut melalui pembuluh kil, yaitu pembuluh getah bening atau pembuluh limfe. Di dalam usus halus selain terjadi penyerapan kimiawi juga terjadi penyerapan sari-sari makanan. Beberapa materi yang tidak dapat diserap di usus halus didorong menuju usus besar (kolon).
Proses pencernaan makanan di usus besar dan anus :
Pada pertemuan usus besar dan usus halus terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum yang berfungsi untuk menjaga makanan yang sudah masuk ke dalam usus besar, tidak dapat kembali ke usus halus. Perjalanan makanan agar sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Makanan yang masuk ke usus besar sebetulnya merupakan sisa penyerapan dari usus halus.
Namun demikian, kandungan airnya masih cukup tinggi. Jika sisa makanan masih mengandung kadar air yang tinggi, usus besar akan menyerapnya. Akan tetapi, jika sisa makanan mengandung sedikit air, usus besar akan menambahkan air. Penyerapan dan penambahan air bertujuan agar feses dalam keadaan tidak cair dan juga tidak padat.
Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rectum (poros usus). Gerakan peristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar otot sfingter di anus dipengaruhi oleh otot lurik (otot sadar).
Jadi proses defekasi dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rectum. Akibatnya, feses dapat terdorong ke luar anus.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Video mengenai proses pencernaan di lambung - usus - anus :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal Pertanyaan
1. Salah satu kandungan di dalam getah lambung yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, yaitu:
a. Chyme
b. Enterokinase
c. Asam Lambung
d. Pepsin
2. Jonjot-jonjot pada usus yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus, yaitu:
a. Pilorus
b. Epiglotis
c. Rektum
d. Vili
3. Gerakan peristalsis di usus besar di kendalikan oleh :
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot memanjang
d. Otot tidak sadar
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka
Iskandar, Ing, dr., dkk. 2009.Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.
Abdullah, Mikrajuddin. Dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
Aryulina, Diah. Dkk. 2004. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI Jilid 2. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
Furqonita, Deswaty dan Tetty Setiowatyi. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Penerbit: Azka Press.
www.youtube.com/user/rajshri
www.youtube.com/user/greatpacificmedia
www.youtube.com/user/ lovexconquersx
http://www.youtube.com/watch?v=8yUsGRZYpIU
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/
sangat sangat bermanfaat...
I LIKE it..
:)
sangat bermanfaat, terimakasih :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
terimakasih untuk pembahasannya ini, menambah pengetahuan nih..
http://obattraditional.com/obat-tradisional-radang-pankreas/
Makasih ya kak....... Sumpah bermanfaat banget..... Akhirnya soalku bisa kejawab semua!!!!!!!!!!!.........
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.