• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
Blue Orange Green Pink Purple

Our Biology

Ok blog ini merupakan BLOG-nya anak kelas XI-A ABSIS angkatan' 09.... Disini merupakan isi dari pelajaran yang kita pelajari di sekolah kita... Ini juga merupakan tempat penampungan bagian-bagian dari materi kita... Ini juga berisikan beberapa pertanyaan yang bermanfaat bagi kita..
undefined undefined

Ruminansia dan Perbedaan dengan manusia

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA RUMINANSIA

Kelompok : C. Kenny , David .S , Devario , Rachel

XIA / 05 / 06 / 07 / 17

Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :

1.

Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.

2.

Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar dan lebar.

3.

Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.

4.

Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.

Gbr. Saluran pencernaan sapi

Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadang-kadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.









Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:

3

3

-

-

-

-

-

-

Rahang atas

M

P

C

I

I

C

P

M

Jenis gigi

3

3

-

4

4

-

3

3

Rahang bawah

I = insisivus = gigi seri

C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan

M = molar = geraham belakang

Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.

Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.

Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasi.

Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen

80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi.

Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.

Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Asam lemak serta protein inilah yang menjadi bahan baku pembentukkan susu pada sapi. Nah, inilah alasan mengapa hanya dengan memakan rumput, sapi dapat menghasilkan susu yang bermanfaat bagi manusia.

Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.

Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.

Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsu

ng dengan cepat.Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).








Pencernaan adalah rangkaian proses perubahan fisik dan kimia yangdialami bahan makanan selama berada di dalam alat pencernaan. Prosespencernaan makanan pada ternak ruminansia relatif lebih kompleksdibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.

Perut ternak ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum (perutjala), rumen (perut beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati).Dalam studi fisiologi ternak ruminasia, rumen dan retikulum sering dipandangsebagai organ tunggal dengan sebutan retikulorumen. Omasum disebut sebagaiperut buku karena tersusun dari lipatan sebanyak sekitar 100 lembar. Fungsiomasum belum terungkap dengan jelas, tetapi pada organ tersebut terjadipenyerapan air, amonia, asam lemak terbang dan elektrolit. Pada organ inidilaporkan juga menghasilkan amonia dan mungkin asam lemak terbang(Frances dan Siddon, 1993). Termasuk organ pencernaan bagian belakanglambung adalah sekum, kolon dan rektum. Pada pencernaan bagian belakangtersebut juga terjadi aktivitas fermentasi. Namun belum banyak informasi yangterungkap tentang peranan fermentasi pada organ tersebut, yang terletak setelahorgan penyerapan utama. Proses pencernaan pada ternak ruminansia dapatterjadi secara mekanis di mulut, fermentatif oleh mikroba rumen dan secarahidrolis oleh enzim-enzim pencernaan.

Pada sistem pencernaan ternak ruminasia terdapat suatu proses yangdisebut memamah biak (ruminasi). Pakan berserat (hijauan) yang dimakanditahan untuk sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat, pakanyang telah berada dalam rumen dikembalikan ke mulut (proses regurgitasi),untuk dikunyah kembali (proses remastikasi), kemudian pakan ditelan kembali(proses redeglutasi). Selanjutnya pakan tersebut dicerna lagi oleh enzim-enzimmikroba rumen. Kontraksi retikulorumen yang terkoordinasi dalam rangkaianproses tersebut bermanfaat pula untuk pengadukan digesta inokulasi danpenyerapan nutrien. Selain itu kontraksi retikulorumen juga bermanfaat untukpergerakan digesta meninggalkan retikulorumen melalui retikulo-omasal orifice(Tilman et al. 1982).

Di dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya.Mikroba rumen dapat dibagi dalam tiga grup utama yaitu bakteri, protozoa danfungi (Czerkawski, 1986). Kehadiran fungi di dalam rumen diakui sangatbermanfaat bagi pencernaan pakan serat, karena dia membentuk koloni padajaringan selulosa pakan. Rizoid fungi tumbuh jauh menembus dinding seltanaman sehingga pakan lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen.

Bakteri rumen dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat utama yangdigunakan, karena sulit mengklasifikasikan berdasarkan morfologinya.Kebalikannya protozoa diklasifikasikan berdasarkan morfologinya sebab mudahdilihat berdasarkan penyebaran silianya. Beberapa jenis bakteri yang dilaporkanoleh Hungate (1966) adalah : (a) bakteri pencerna selulosa (Bakteroidessuccinogenes, Ruminococcus flavafaciens, Ruminococcus albus, Butyrifibriofibrisolvens), (b) bakteri pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio fibrisolvens,Bakteroides ruminocola, Ruminococcus sp), (c) bakteri pencerna pati(Bakteroides ammylophilus, Streptococcus bovis, Succinnimonas amylolytica, (d) bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasilus ruminus), (e) bakteri pencerna protein (Clostridium sporogenus, Bacillus licheniformis).

Protozoa rumen diklasifikasikan menurut morfologinya yaitu: Holotrichsyang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yangfermentabel, sedangkan Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulutumumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna (Arora, 1989).

Sumber : www.free.vlsm.org (dengan perubahan)

http://ilmupedia.com/akademik/14/617-sistem-pencernaan-ruminansia.html

SOAL :

Ciri-ciri lambung pada sapi kecuali……

A berukuran ¾ rongga perut

B tempat penyimpanan makanan

C tempat untuk pembusukan dan fermentasi

D terdiri dari 5 bagian utama.

Di dalam rumen (bagian utama lambung sapi) terjadi proses pencernaan kecuali……

A protein

B asam lemak

C fermentasi selulosa

D polisakarida

Beberapa jenis bakteri yang dilaporkan oleh Hungate (1966) bakteri pencerna kecuali……

A selulosa

B hemiselulosa

C protein

D gula

Read More 1 Comment | Diposting oleh biology | edit post
undefined undefined

Soal - Soal

Pencernaan Lemak, air, mineral
(Oleh: Kelompok II)

1. Mineral-mineral manakah di bawah ini yang paling penting bagi tubuh kita yang terkandung dalam air?
a. kalsium dan zat besi
b. kalsium dan magnesium
c. tembaga dan fluor
d. zat besi dan tembaga

Alasan:.........................................

2. Air yang masuk ke tubuh langsung diserap oleh:
a. Lambung
b. Usus besar
c. Usus halus
d. Hati

Jelaskanlah mengapa demikian.
Alasan:........................................

3. Air yang diserap tubuh diedarkan melalui:
a. Jaringan Limfa
b. Jaringan lemak
c. Saluran darah
d. Sistem peredaran darah

Alasan:............................
Read More 0 komentar | Diposting oleh biology | edit post
undefined undefined

Struktur Usus Halus dan Penyakit

Struktur Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.



Usus halus terdiri dari :

  • Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus haluslambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus.Fungsi adalah yang terletak setelah Usus dua belas jari untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.
  • Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus, sehingga makanan dapat terserap sempurna.
  • Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, usus ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.




Penyakit Usus Halus

Salah satu penyakit yang dapat terjadi di usus halus adalah kanker usus atau disebut juga limfoma.Limfoma, kanker yang tumbuh pada bagian tengah usus halus (jejunum) atau bagian bawah usus halus (ileum).
Limfoma bisa menyebabkan bagian usus menjadi kaku dan memanjang.Namun kanker ini lebih sering ditemukan pada penderita penyakit seliak.Gejala yang terjadi pada penderita limfoma adalah Sakit atau kram di tengah perut, terdapat sebuah benjolan di perut ,Darah pada tinja ,Anemia serta demam. Cara pengobatan penyakit ini masih sama seperti kanker lainnya yaitu dengan kemoterapi.




Selain limfoma penyakit pada usus halus juga disebut tumor karsinoid.Tumor karsinoid biasanya berasal dari sel-sel pembentuk hormon yang melapisi usus halus (sel-sel enteroendokrin) atau sel-sel lainnya pada saluran pencernaan,
Sebagian besar penderita memiliki gejala yang menyerupai kanker usus, terutama nyeri perut dan perubahan dalam kebiasaan buang air besar sebagai akibat dari adanya penyumbatan. Usus halus, terutama ileum, adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid.
Tumor bisa menyebabkan penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus, yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja, nyeri kram perut, perut menggelembung dan muntah.
Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang menyebabkan diare dan kemerahan di kulit.




Soal:
1.Lipase adlah enzim yang berfungsi..
-mencerna laktosa dalam susu.
-memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa.
-mencerna lemak jadi gliserol.
-mencernakan protein menjadi pepton.



2.Perhatikan gambar !
Berdasarkan gambar yang ditunjuk label X adalah …. .
a. Lambung, berfungsi menampung sementara makanan dan
memberikan reaksi asam
b. Duodenum, berfungsi untuk proses enzimatis dan penyerapan
c. Kantong empedu, berfungsi menyimpan cairan empedu untuk
mengemulsi lemak
d. Pankreas, berfungsi mengeluarkan tripsin untuk mengubah protein menjadi asam
amino
e. Hati, berfungsi menyimpan kelebihan gula menjadi glukogen

3.Diketahui jenis cacing di bawah ini:

1. Taena solium 4. Lumbricus trestris

2. Fasciola hepatika 5. Anchilostoma duodenale

3. Ascaris lumbricoides 6. Clonorchis sinensis

Kelompok cacing yang bersifat parasit pada usus halus manusia adalah ........

A. 1-2-3

B. 1-3-4

C. 1-3-5

D. 2-3-5

E. 2-4-6




Daftar Pustaka :

id.wikipedia.org/wiki/Usus_halus

http://www.indonesiaindonesia.com/f/10703-kanker-usus-halus/

http://medicastore.com/penyakit/767/Karsinoid.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Small_intestine_cancer

Sanjaya, Yayan.2009. Buku Saku Biologi SMA 1 , 2 & 3. Jakarta: Kawan Pustaka






Read More 5 komentar | Diposting oleh biology | edit post
undefined undefined

PROSES PENCERNAAN MAKANAN DI LAMBUNG – USUS – ANUS

KELOMPOK I : HANDY S, GRACE M, T. PANDU, ALBERTUS
KELAS : XI A / 10 / 8 / 22 / 1


I. Pendahuluan mengenai bagian-bagian lambung – usus - anus

1. Lambung

atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu

a. Daerah kardia. Kardia terletak di sebelah atas dekat jantung yang berfungsi sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan .
b. Daerah fundus. Fundus adalah bagian yang membulat dan terletak di tengah.
c. Daerah pilorus. Pilorus adalah bagian bawah yang merupakan daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).

Tiga jenis otot lambung yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong .

2. Usus Halus


atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum atau usus dua berla jari (± 25 cm).

3. Usus besar

atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus buntu dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid. Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden.4. Anus

Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka. Anus memiliki peran pada defekasi. Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

II. Proses Pencernaan makanan di lambung – usus – anus

Proses pencernaan makanan di lambung :

Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama 2-5 jam. Selama makanan berada di dalam labung, makanan di cerna secara kimiawi dengan bercampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan dari dinding lambung. Dalam getah lambung itu sendiri terdapat campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri dari air dan sekresi asam lambung. Asam lambung mengandung HCl yang berfungsi untuk mematikan bakteri atau membunuh kuman yang masuk ke lambung dan berfungsi untuk menghasilkan pepsinogen menjadi pepsin. Lambung juga mengandung enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu. Mukosa (lendir) pada lambung berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung.

Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak mengaduk yang bergerak di sepanjang lambung setiap 15-25 detik akibat adanya kontraksi dinding lambung yang menyebabkan ketiga otot lambung bergerak secara peristaltik mengaduk dan mencampur makan dengan getah lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut kim. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pylorus yang terjadi terus-menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian pilorus. Di pilorus terdapat sfingter yang merupakan jalan masuknya kim dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfingter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

Jadi, di dalam lambung terjadi pencernaan secaea mekanis dengan bantuan peristaltik dan pencernaan kimiawi dengan bantuan asam lambung dan enzim pepsin serta renin.

Proses pencernaan makanan di usus halus :

Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah 1. Disakaridase (Menguraikan disakarida menjadi monosakarida) 2. Erepsinogen (Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino) 3. Hormon Sekretin (Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus) 4. Hormon CCK (Kolesistokinin) untk merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
1. Bikarbonat (Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung) 2. Enterokinase( Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.) 3. Amilase (Mengubah amilum menjadi disakarida) 4. Lipase (Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol) 5. Tripsinogen (Tripsin yang belum aktif) 5. Kimotripsin (Mengubah peptone menjadi asam amino) 6. Nuklease (Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat) 7. Hormon Insulin (Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal) 8. Hormon Glukagon (Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal)

Di dalam jejunum, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer. Pada ileum terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas melalui proses kimiawi. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.

a. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas
menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
b. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Zat makanan berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, dan air akan diserap oleh kapiler darah dalam vili, kemudian diangkut menuju hati melalui pembuluh darah (vena porta). Sedangkan zat makanan yang berupa asam lemak dan gliserol yang terdiri dari molekul berukuran lebih besar, akan diangkut melalui pembuluh kil, yaitu pembuluh getah bening atau pembuluh limfe. Di dalam usus halus selain terjadi penyerapan kimiawi juga terjadi penyerapan sari-sari makanan. Beberapa materi yang tidak dapat diserap di usus halus didorong menuju usus besar (kolon).

Proses pencernaan makanan di usus besar dan anus :

Pada pertemuan usus besar dan usus halus terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum yang berfungsi untuk menjaga makanan yang sudah masuk ke dalam usus besar, tidak dapat kembali ke usus halus. Perjalanan makanan agar sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Makanan yang masuk ke usus besar sebetulnya merupakan sisa penyerapan dari usus halus.

Namun demikian, kandungan airnya masih cukup tinggi. Jika sisa makanan masih mengandung kadar air yang tinggi, usus besar akan menyerapnya. Akan tetapi, jika sisa makanan mengandung sedikit air, usus besar akan menambahkan air. Penyerapan dan penambahan air bertujuan agar feses dalam keadaan tidak cair dan juga tidak padat.

Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rectum (poros usus). Gerakan peristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar otot sfingter di anus dipengaruhi oleh otot lurik (otot sadar).

Jadi proses defekasi dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rectum. Akibatnya, feses dapat terdorong ke luar anus.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Video mengenai proses pencernaan di lambung - usus - anus :




-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Soal Pertanyaan

1. Salah satu kandungan di dalam getah lambung yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, yaitu:


a. Chyme
b. Enterokinase
c. Asam Lambung
d. Pepsin

2. Jonjot-jonjot pada usus yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus, yaitu:

a. Pilorus
b. Epiglotis
c. Rektum
d. Vili

3. Gerakan peristalsis di usus besar di kendalikan oleh :


a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot memanjang
d. Otot tidak sadar

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka

Iskandar, Ing, dr., dkk. 2009.Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.

Abdullah, Mikrajuddin. Dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta. Penerbit: Erlangga.

Aryulina, Diah. Dkk. 2004. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI Jilid 2. Jakarta. Penerbit: Erlangga.

Furqonita, Deswaty dan Tetty Setiowatyi. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Penerbit: Azka Press.

www.youtube.com/user/rajshri

www.youtube.com/user/greatpacificmedia

www.youtube.com/user/ lovexconquersx

http://www.youtube.com/watch?v=8yUsGRZYpIU

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/

Read More 6 komentar | Diposting oleh biology | edit post
undefined undefined

Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat

Sekilas Mengenai Protein…

Protein dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhan. Protein dibagi menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri dalam tubuh. Jadi tubuh kita memperoleh asam amino dari makanan yang kita makan. Sebaliknya, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh kita.

Protein memiliki berbagai fungsi yang penting dalam tubuh, yaitu diantaranya sebagai penghasil energi, membuat substansi penting seperti enzim dan hormon yang membantu proses metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh, bahan pembangun sel-sel dalam jaringan tubuh, dan mengganti atau memperbaiki sel-sel dalam jaringan tubuh yang rusak.

Protein tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Beberapa protein tertentu, juga mengandung unsur belerang atau sulfur (S) dan fosfor (P).

Proses Pencernaan Protein…

Pencernaan protein dimulai di lambung yaitu oleh bantuan enzim pepsin dan disekresi dalam bentuk tidak aktif yaitu pepsinogen. Kondisi lambung yang asam akan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin memecah protein menjadi polipeptida.

Pencernaan protein berlanjut di usus halus atau duodenum. Enzim-enzim pankreas yaitu tripsin, kimotripsin, dan karbosipeptidase disekresi dalam bentuk tidak aktif. Enzim enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Selanjutnya, tripsin akan mengubah enzim-enzim lain ke bentuk aktif. Enzim-enzim tersebut akan mencerna polipeptida menjadi peptide.

Enzim brush border seperti karbosipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase memecah peptide dan dipeptida menjadi asam amino. Setiap harinya sekitar 50 g asam amino harus diabsorpsi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu sintesis protein (nitrogen) melebihi kecepatan pemecahan dan pembuangannya. Keseimbangan nitrogen negatif berarti pemecahan protein melebihi sintesisnya, hal ini terhadi pada waktu sakit, misalnya infeksi atau luka bakar.

Asam amino kemudian diabsorpsi ke dalam kapiler darah usus halus. Protein yang tidak dapat terurai bersamaan dengan yang lainnya akan bercampur dengan air dan akan masuk ke dalam kolon atau usus besar.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekilas Mengenai Karbohidrat...

Karbohidrat berguna sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain yaitu beras, jagung, sagu, gandum, singkong, ubi, kentang, talas, buah-buahan, dan gula.

Karbohidrat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu molekul gula. Contohnya glukosa dan fruktosa. Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua molekul gula, atau terdiri dari dua unit monosakarida. Contohnya sukrosa (gula putih) dan maltose. Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul gula atau terdiri dari banyak unit monosakarida. Contohnya pati (amilum), glikogen, dan selulosa.

Proses Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh...


Pencernaan karbohidrat di mulai dari mulut. Makanan berkarbohidrat yang diperoleh kemudian dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase. Amilase menguraikan karbohidrat menjadi glukosa. Bila berada di dalam mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase di ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.

Pencernaan karbohidrat di dalam usus halus dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini
terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida.

Monosakarida glukosa, ruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif, tapi bisa konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion nat
rium.

Sisa-sisa pencernaan yang tidak dapat dicerna seperti pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati akan masuk ke dalam usus besar. Ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang sudah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.

Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan, dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat, dan asam butirat.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Video





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Soal-soal

1. Bentuk sekresi protein yang dilakukan oleh enzim pepsin di dalam lambung, yaitu:

a. Pepsinogen
b. Glukosa
c. Sukrase
d. Enterokinase


2. Berikut ini adalah fungsi protein bagi tubuh kita, kecuali:

a. Sebagai alat pertahanan tubuh
b. Merupakan substansi penting bagi tubuh
c. Merupakan zat pembangun sel-sel tubuh
d. Sebagai pelarut beberapa vitamin dalam tubuh


3. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim seperti maltase, sukrase, dan laktase di dalam usus halus terjadi di dalam ..... dan monosakarida.

a. Mulut
b. Kolon
c. Pilorus
d. Mikrovili

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka


Abdullah, Mikrajuddin. Dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta. Penerbit: Esis.

Ariebowo, Moekti dan Fictor Ferdinand P. 2007. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI. Jakarta. Penerbit: Grafindo.

James, Joyce. Dkk. 2006. Principles of Science For Nurses. Jakarta. Penerbit: Erlangga.

www.youtube.com/watch?v=vFiavuyk31s (User: EnCognitive)

www.youtube.com/watch?v=AEsQxzeAry8 (User: EnCognitive)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelompok III:
1. Anthonius
2. Aries
3. Delbert
4. Silvi
5. Thomas



Read More 2 komentar | Diposting oleh biology | edit post
Postingan Lama

XI-IPA

XI A

  • Kelompok I (Proses Pencernaan di Lambung Usus dan Anus) (1)
  • Kelompok III (Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat) (1)
  • LEMAK (1)
  • Penyerapan Air (1)
  • Proses pencernaan mulut-kerongkongan (1)
  • Sistem Pencernaan pada Ruminansia (1)

Blog Archive

  • ▼ 2010 (9)
    • ▼ Januari (9)
      • Ruminansia dan Perbedaan dengan manusia
      • Soal - Soal
      • Struktur Usus Halus dan Penyakit
      • PROSES PENCERNAAN MAKANAN DI LAMBUNG – USUS – ANUS
      • Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat
      • PROSES PENCERNAAN YANG TERJADI DI MULUT-KERONGKONG...
      • Penyerapan Air dan Mineral
      • Proses Penyerapan Lemak
      • SELAMAT TAHUN 2010
  • Search






    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright Our Biology. All rights reserved.
    Blog Skins Designed by FTL Wordpress Themes | | Free Wordpress Templates. Unblock through myspace proxy.
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top